Ini
baru tanggal 23 dibulan Mei ditahun 2012. Tapi uang didompet sudah kering tak
sedikitpun menyisakan rupiah. Utang dikiri kananpun telah menumpuk, dan
dijadikan jurus andalan anak kos yang jauh dari orang tua seperti saya, apa
bila kehabisan uang. Maka teman kanan kiripun harus rela untuk meminjamkan dulu
sebagian uangnya untuk sementara waktu kepada saya. Demi bertahan hidup.
Sudah
dua hari ini saya kehabisan uang, uang bulanan pun entah kapan datang lagi
menyesakkan isi dompet saya. Dan untuk makanpun sekarang dari hasil kanan kiri.
Maka makanpun bisa dipastikan sangat sederhana dan mengirit sekali. Yang
penting sekarang kenyang dulu. Bergizi atau tidaknya nya belakangan aja deh
tidak jadi masalah. Bahkan untuk hari inipun sehari cukup dua kali saja makan,
makan pagi dan makan setengah sore, untuk malam ditunda hingga pagi keesokan
harinya. Miris.
Bukan
hanya urusan perut yang diirit dan dibatasi, tapi juga baju kotor semakin
menumpuk, bahkan meluap dari ember tempat pakaian kotor. Karena memang sudah
menjangkau dua minggu saya absen mencuci pakaian. Secara kebetulan deterjen
sudah habis dua minggu yang lalu. Jadi ya setiap pakaian kotor yang habis
dipakai hanya ditumpuk-tumpuk tanpa dicuci. Dalam hati saya, selagi pakaian
bersih didalam lemari masih ada, maka mencuci pakaian dijadikan nomor
berikutnya, sesampainya saya dapat membeli deterjen untuk mencuci pakaian kotor
saya.
Setiap
pulang ke kosanpun, mata selalu saja disuguhi dengan pemandangan yang sungguh
sangat merusak mata, dengan menumpuknya pakaian kotor yang semakin menggunung.
Dan saya hanya bisa pasrah tanpa bisa berreaksi mengambil tindakan. Begitupun sore
ini saya kembali melihat tumpukan itu. Kembali pasrah dan saya rebahkan badan saya dikapet lantai kosan
saya, sambil berpikir (berusaha dan doa) mencari jalan bagaimana untuk
mendapatkan uang untuk tetap bertahan hidup dan menyingkirkan pakaian kotor
saya dari hadapan saya.
Dan
ternyata Allah sangat sayang terhadap hamba-NYA yang bersabar dan terus berdoa
untuk mendapatkan sesuatu. Secara tiba-tiba terbesit dipikiran saya untuk
membongkar-bongkar isi lemari untuk mencari-cari sesuatu yang mungkin
menghasilkan uang, agar saya dapat bertahan . dan ternyata entah secara
kebetulan atau tidak jalan itu mulai menemui titik terang, ketika saya
membongkar kardus-kardus kecil yang ada didalam lemari, ternyata dibawah salah
satu kardus yang saya bongkar itu
terselip uang puluhan cukup banyak, setelah diitung-itung jumlahnya mencapai Rp.100.000,-.
Saya cukup kaget dengan penemuan uang ini, karena memang saya sudah tidak ingat
kapan saya menaruh uang puluhan ini dibawah kardus. Tapi saya ingat bahwa yang
menyimpan uang itu saya sendiri. Jadi memang benar ini uang milik saya, bukan
milik orang lain jadi hahal untuk dipergunakan.
Setelah
penemuan uang itu, saya terus berfikir dengan keras sambil menghitung-hitung
uang yang saya temukan sebenarnya uang untuk apa yang saya simpan sebanyak itu.
Padahal biasanya saya tidak pernah menyimpan-nyimpan uang kecuali dicelengan
kaleng. Setelah berapa lama memikirkannya tetapi tidak juga menemui jalan
keluarnya, akhirnya saya putuskan saat itu juga saya akan menggunkan dan
memanfaatkan uang itu untuk keperluan bertahan hidup saya serta untuk membeli
deterjen agar pakaian saya terliuhat bersih dan kembali rapi.
Tanpa
pikir panjang sayapun keluar mencari makanan, karena memang telah beberapa jam
lamanya saya menahan lapar akibat tidak ada sesuatu yang bisa dinikmati. Sampai
saya selesai makan dan kenyang, dan bahkan sampai saya menuliskan ini saya
belum teringat uang apa yang temukan dibawah kardus itu .
Saya juga akan sama untuk melakukannya ...mengingat untuk kebutuhan dan uang itu juga yakin kalaun itu milik sendiri
BalasHapus