Langit
Kota Bengkulu begitu tidak bersahat, awan hitam mengelayut dilangit-langit Kota
Bengkulu. Tapi itu tidak menyurutkan niat saya bersama teman saya untuk tetap pergi dan kemudian memacu kendaraan roda dua saya
menuju tempat pemancingan umum yang ada disudut Kota Bengkulu . ya, kegiatan
saya dan salah seorang teman selepas Sholat Jumat ini akan berlibur untuk
memancing dilepas pantai dan juga sekaligus hunting fhoto untuk tugas
perkuliahan saya. Hujan rintik-rintikpun mulai membasahi tubuh kami ketika kami
telah berada diperjalanan, dan sambil terus memacu kendaraan secara perlahan menuju
spot pemancingan, saya tak henti-hentinya berdoa, agar hujan tidak turun dengan
deras. Karena apabila hujan turun dengan deras, alhasil ini akan membuyarkan
semua rencana yang telah tersusun dengan rapi. Doa saya kali ini sepertinya
dikabulkan oleh yang Maha Kuasa. Karena tidak lama berselang awan hitam yang
menggelayut perlahan semakin lama semakin menjauhi Kota Bengkulu, dan
rintik-rintik hujanpun semakin menghilang. Hingga sampai spot pemancingan yang
saya tuju, alhamdullilah semua berjalan lancar dan selamat, hanya tersisa
bercak-bercak rintik-rintik hujan dibaju yang saya kenakan.
Sesampainya
dispot yang dituju, salah seorang teman saya yang lainnya sudah menunggu diatas
onggokan kapal-kapal nelayan yang sedang berlabuh. Karena memang teman saya
yang satu ini anak Pantai, jadi hari-harinya biasanya dihabiskan sisekitaran
tempat kapal-kapal nelayan bersandar ketika tidak melaut. Kebetulan hari ini
kawan saya ini sedang tidak melaut, dan telah sepakat untuk menemani saya dan
teman saya untuk memancing dipinggiran muara, sekaligus mencari-cari objek yang
tepat untuk diabadikan dengan kamera yang kami bawa. Secepatnya setelah
memarkirkan kendaran, sayapun mempersiapan perlengkapan memancing saya. Dan diatas
kapal nelayan yang bersandar, perlahan kamipun mulai larut kedalam suasana
pemancingan yang cukup mengasyikan, karena tubuh kami diterpa dengan semburan
angin pantai yang sepoi-sepoi. Ditambah lagi
dengan goyangan kapal nelayan yang terombang-ambing diterpa hempasan angin.
Dengan
sabar, kami menantikan pergerakan tali pancing kami, kalau-kalau umpan yang
kami pasang disambar oleh ikan-ikan kelaparan yang ada didasar air. Tetapi beberapa
menit berlalu, belum juga ada tanda-tanda kehidupan yang menyentuh umpan yang
mengait dipancing kami. Kamipun mulai menaikan kail kami perlahan, memeriksa
apakah mungkin umpan yang kami pasang telah habis digerogoti oleh ikan-ikan kecil
atau masih ada tapi tak tersentuh oleh ikan. Dan hasilnya ternyata umpan kami
segaian masih utuh dan sebagian termakan oleh ikan-ikan kecil yang menggerogoti
umpan kami. Tanpa hilang kesabaran, kamipun kembali melempar umpan kami ketengah
air, berharap dengan segera ada ikan yang akan terpancing dan tergoda oleh
umpan yang kami pasang.
Beberapa
menit berlalu , belum jua ada tanda-tanda kami akan mendapatkan hasil dari
umpan yang kami pasang. Beberapa saat kemudian mata kamipun teralihkan dengan
datangnya kapal nelayan yang akan merapat disamping kapal nelayan yang sedang
bersandar. Terlihat bahwa kapal nelayan yang baru datang itu baru saja pulang
dari melaut. Dan tentunya nelayan itu membawa hasil ikan-ikan yang telah
ditangkapnya. Sejenak kamipun mengalihkan perhatian kami, dari pancing yang
kami pegang ke kapal nelayan yang baru datang. Karena kapal ini sepertinya membawa
ikan-ikan yang banyak. Setelah merapat, nelayanpun mulai membuka box-box besar
yang berada dikapalnya. Terlihat disisi lain, berdatangan beberapa orang pemuda
yang sepertinya kuli-kuli angkut ikan yang akan mengangkut ikan yang baru datang
dibawa nelayan . dan akan membantu mengeluarkan ikan dari kapal nelayan, yang
kemudian membawanya ketempat pelelangan ikan, yang tak jauh dari tempat kapal
nelayan itu bersandar.
Mata kamipun
tak berpaling dari kotak box yang berada dikapal nelayan itu, perlahan kotak
boxpun dibuka. Hasilnya, waaah!!! Ikan-ikan yang sangat besar keluar dari
box-box nelayan itu. Ada banyak ikan yang dikeluarkan dari box itu, yang setau kami
itu ikan pari yang kira-kira beratnya mencapai 20 kg, karena mereka
mengangkatnyapun bergotong royong. Terlihat lagi oleh kami ikan besar yang
beratnya sekitaran 20 kg juga, tapi ikannnya berbeda. Jujur saya baru melihat
ikan itu secara nyata didepan mata saya kali ini. Ini ikan Hiu tutul! Kawan. Yang terbesit
dalam pikiran saya ketika melihat ikan itu, emangnya boleh ditangkap ya ikan
ini. Setau saya ikan ini hewan dilindungi. Tapi saya tidak tau pasti itu benar
atau salah. Yang saya tau saya menikmati dengan mata saya ikan yang ada didepan mata saya ini, dan tak
lupa saya mengabadikan dengan beberapa jepretan. Senyum kemenangan terbesit
dari wajah yang sepertinya pemilik ikan itu.
Kita tinggalkan
ikan-ikan besar yang dibawa nelayan ini. Kita kembali fokus ke pancing yang
sedari tadi kami biarkan terombang ambing diterpa angin laut. Dan ketika kami
angkat, ternyata belum jua menghasilkan ikan di ujung kail kami. Kamipun kembali
mencoba melempar kail untuk yang kesekian kalinya, beberapa detik menunggu, wah
terasa gagang pancing saya bergetar! Itu artinya ada ikan yang sedang mencoba
menikmati umpan yang kami pasang. Dalam hitungan detik, sayapun mengangkat
joran yang saya pegang dengan cepat, hasilnya ikan terlihat menyangkut dikail
saya. Ikan memberontak berusaha melepaskan diri , tapi saya tak memberi ampun,
dengan segera saya menaikan ikan yang berwarna-warni ini ke daratan. Saya tidak
tau ini ikan apa namanya. Yang jelas saya senang mendaptkan ikan ini. Dengan bangga
saya tunjukan kepada teman saya bahwa saya berhasil menaikan ikan, setelah
sekian lama menunggu.
Ikan pertama
ini semakin membuat semangat memancing kami semakin menggebu-gebu, berharap
mendapkan ikan-ikan lainnya. Dan tak lama teman sayapun menaikan satu ikan
kedaratan. Kamipun kembali melemparkan kail kami ke air.tetapi harapan tinggal
harapan, sekian lama kami menunggu ikan-ikan berikutnya, tak ada lagi ikan yang
kami angkat kedaratan. Bahkan saking penasarannya, kamipun hingga
berpindah-pindah tempat untuk mendaptkan ikan-ikan berikutnya. Tapi hanya dua
ekor inilah yang dapat kami bawa pulang kerumah sampai berakhirnya kegiatan
memancing kami. Kamipun sedikit mengobati kerinduan akan-ikan lainnya, dengan
berfoto-foto diatas kapal-kapal nelayan.itu mengobati kerinduan kami pengganti
ikan-ikan lainnya yang belum sempat kami angkat kedaratan. Haha.
Setelah
puas berada disekitaran kapal-kapal nelayan, kamipun memutuskan untuk pulang
kembali keberanda rumah . karena memang matahari sudah semakin merendah, dan
akan digantikan dengan datangnnya malam. Walaupun hanya mendapatkan dua ekor
ikan, kami merasa senang dan puas. Karena kami mendapatkannya dengan usaha kami
sendiri. Apapun yang kita lakukan dengan usaha dan kesabaran, walaupun hasilnya
tidak maksimal, akan menimbulkan rasa kepuasan yang tida tandingnnya.. . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar