Sabtu, 18 Februari 2012

Berikut ini beberapa hal yang harus anda hindari atau berhenti lakukan jika sudah terjadi, karena bisa mengancam kesehatan finansial anda,

1. Tidak punya anggaran
Tidak punya anggaran sama sekali bisa berbahaya bagi kondisi finansial anda. Jangan sampai anda memutuskan untuk "pakai saja dulu uangnya, baru nanti kita hitung di akhir bulan."

2. Tidak punya gambaran untuk pengeluaran bulanan
Belum punya catatan anggaran, setidaknya anda harus punya perkiraaan biaya pengeluaran per bulan. Gambaran dan catatan pengeluaran itu perlu karena akan ada beberapa biaya yang sering tanpa sadar anda keluarkan.

3. Tidak punya investasi yang menghasilkan
Anda bisa mengucapkan selamat tinggal kepada kondisi finansial anda karena akan segera mati jika tidak punya satu pun investasi yang menguntungkan, minimal yang bisa menghasilkan uang meski hanya sedikit. Jangan pakai internet hanya untuk belanja online, tapi juga cari informasi mengenai instrumen investasi, dan berinvestasilah!

4. Tidak menyadari perkembangan ekonomi terkini

Meski mereka mendewakan uang (untuk dihambur-hamburkan), orang yang boros tidak akan tahu mengenai perkembangan ekonomi terakhir. Eropa krisis, oh? Indonesia masuk investment grade, apa itu? Barulah setelah uangnya habis, mereka sadar bahwa kelakuannya sia-sia.

5. Tidak menikmati karirnya tapi diam saja
Jika anda tidak suka dengan karir yang anda jalani, jangan diam saja, masih banyak pilihan karir di luar sana yang siap anda garap. Jika diteruskan, selain tidak produktif juga tidak membuat anda nyaman dalam mencari uang.

6. Tidak punya prioritas dalam finansial

Tentu saja, hal pertama yang dia lihat akan dia beli untuk orang-orang yang suka boros. Mereka tidak punya prioritas dalam hidupnya, bahkan untuk menabung sekalipun.

7. Sering ganti-ganti mobil
Membeli mobil, baik itu kredit atau tunai sebaiknya dilakukan dengan rencana jangka panjang. Jangan sampai, anda cuma membeli mobil dengan perkiraan kalau anda bosan tinggal beli lagi. Jangan biarkan perasaan gengsi anda menang dalam posisi seperti ini. Tak usah sombong karena tidak bagus secara finansial.

8. Tidak merawat barang
Orang yang boros tidak hanya karena sering menghamburkan uang, tidak menghargai barang yang dibeli pakai uang termasuk pemborosan. Bahkan, orang yang malas merawat barang biasanya tidak mau memperbaiki sesuatu jika rusak, tapi memilih untuk beli yang baru. Itulah kenapa biasanya mereka punya mobil baru, komputer baru, handphone baru.

9. Membeli TV layar datar berukuran raksasa

Semua orang pasti ingin tv raksasa di rumah supaya bisa merasa punya bioskop pribadi. Tapi, kalau anda berpikir jernih, uangnya bisa dipakai untuk keperluan lain. Tak perlu memaksakan diri sampai mencicil segala. Memangnya tidak ada layar datar yang berukuran lebih kecil? Dan bukankah tv tabung juga masih tersedia? Atau anda merasa ketinggalan jaman dengan tv model lama?

10. Langganan TV Kabel Premium
Siapa yang tidak suka dengan acara-acara HBO atau Fox? Sah-sah saja jika anda ingin berlangganan channel tersebut, tapi jangan sampai anda ingin berlangganan seluruh channel yang disediakan oleh operator kabel.

Bahkan, mereka akan memaksa anda berlangganan secara paket karena lebih murah, padahal tidak. Akui saja, tidak mungkin semua channel lainnya anda tonton juga setiap hari. Alangkah sayangnya jika anda menghabiskan Rp 1 juta sebulan hanya untuk tv berlangganan.

11. TV di setiap ruangan
Setelah punya tv raksasa dan TV berlangganan yang cukup mahal, anda masih ingin menikmati semua salurannya di setiap ruangan, maka anda memutuskan membeli TV untuk disimpan di tiap sudut rumah. Anda pasti senang menonton TV sampai tidak rela untuk ketinggalan setiap acaranya.

12. Sering makan di luar
Selain tidak sehat bagi tubuh, sering makan di luar juga membahayakan kesehatan finansial anda. Jangan sampai anda terbiasa disajikan makanan oleh orang lain padahal anda atau istri anda bisa menyiakan sendiri, dengan harga yang lebih murah.

13. Berganti-ganti ponsel
Sudah jelas, sering berganti-ganti ponsel (apalagi mengejar tren model terbaru) adalah pemborosan nomor wahid. Jika dipikir baik-baik, harga produk elektronik yang sudah dibeli tidak pernah naik, berbeda dengan rumah atau tanah.

Nilai barang yang anda beli akan berkurang seiring waktu. Anda akan sangat rugi kalau mencicil ponsel, begitu lunas, nilai sebenarnya sudah jauh berkurang dari harga awal. Biasanya, orang-orang seperti ini selalu mengaku tidak rugi karena mendapat kepuasan dari gonta-ganti ponsel.

14. Tidak pernah berolahraga
Apa hubungannya berolahraga dengan kondisi keuangan? Banyak. Tubuh yang sehat adalah aset yang harus dijaga baik-baik. Semakin anda sehat, semakin banyak kesempatan mencari uang. Jika anda sakit-sakitan, selain susah mencari uang juga anda harus mengeluarkan uang banyak untuk biaya perawatan.

15. Sering belanja baru bermerek terkenal
Pakaian terbaru dengan merek terkenal selalu menjadi musuh finansial anda. Jangan sampai tergoda dan terjebak untuk membelinya kecuali anda benar-benar butuh. Anda butuh merek? Mungkin saja, untuk mereka yang ingin dipandang oleh orang lain. Sesuaikan merek dengan kebutuhan.

16. Banyak beli hadiah untuk hari raya
Pernah dengar cerita orang yang terjerat utang kartu kredit hanya gara-gara lebaran kemarin terlalu banyak membeli barang untuk dibagi-bagi keluarga dan tetangga di kampung? Berbagi itu indah dan menghubungkan tali silaturahmi, tapi bukan berarti anda harus berkorban begitu banyak bukan?

17. Upgrade komputer setiap tahun

Orang yang boros senang mengganti-ganti komponen komputer sesering bayi mengganti popok. Mereka selalu punya alasan untuk membeli komponen baru setiap beberapa bulan sekali. Ya anda betul, komputernya bahkan tidak dipakai untuk membantu pekerjaan.

18. Punya banyak gadget
Punya banyak alat-alat elektronik (gadget) yang terkadang dengan fungsi yang sama. Ingin dengar musik, punya iPod atau MP3 player. Ingin main game, punya iPod Touch atau Sony Playstation Portable (PSP). Ingin berselancar di internet, punya iPad atau Samsung Galaxy Tab. Ingin baca buku, punya Kindle atau Kobo eReader. Kalau dipikir-pikir, semua fungsi tersebut bisa ditemukan di satu ponsel pintar saja.

Kesimpulan:
Kebiasan-kebiasaan seperti ini merupakan kabar buruk bagi kondisi finansial anda. Jika setelah membaca ini anda menemukan poin yang ternyata pernah anda lakukan, evaluasi kembali dan lakukan perubahan positif dalam hidup anda.

Rabu, 15 Februari 2012

menunda. . .


Kenapa orang selalu saja menunda-nunda pekerjaan yang bisa dilakukan sekarang?? Kadang saya juga tidak habis pikir kenapa menunda-nunda pekerjaan sudah menjadi hal yang lumrah yang sering dilakukan oleh kebanyakan orang , karena memang menunda-nunda pekerjaan adalah hal yang sangat mudah untuk kita lakukan, tanpa harus mengeluarkan biaya, termasuk juga didalamnya saya sendiri sebagai pelaku yang sering sekali menunda-nunda pekerjaan yang bisa kita lakukan saat ini juga. Tapi entah mengapa kadang-kadang kita semua tidak menyadarinya secara nyata, hanya menyadari secara spontan saja, dan tidak ada tindakan untuk segera melakukan pekerjaan yang bisa kita lakukan saat itu juga.
Ini pengalaman saya sendiri sebagai seorang yang sangat sering menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa dilakukan saat ini juga, tanpa harus menimbang dan memikirkan entarlah, nantilah, besoklah atau kapan-kapan lah. Saya sadar sebenarnya apabila saya menunda-nunda pekerjaan yang bisa saya lakukan sekarang, maka secara otomatis itu akan menjadi beban tersendiri bagi saya, dan akan menambah jumlah pekerjaan saya. Tetapi saya tidak bisa memungkiri kebiasaan yang sering kita lakukan ini, karena memang bisa dikatakan sudah sangat melekat kebiasan untuk menunda-nunda pekerjaan ini. Padahal tak jarang sebenarnya saat itu juga kita bisa melakukannya tanpa harus menunggu saat kita sudah berada dalam posisi emergenci dan terdesak.
Sebagai contoh, saya sebagai seorang mahasiswa yang masih menuntut ilmu pada sebuah Perguruan Tinggi Negeri yang ada dikota ini, sudah menjadi tanggungan saya sebagai seorang Mahasiswa untuk mendapatkan tugas atau yang sering disebut dengan pekerjaan rumah ketika saya masih duduk disekolah dasar dulu, sebenarnya intinya sama, hanya penyebutannya saja yang berbeda. Tentu kalau sekarang tugas ini diberikan oleh seorang Dosen, karena saya seorang Mahasiswa. Biasanya seorang dosen selalu memberikan tugas kepada mahasiswanya agar mahasiswanya bisa belajar sendiri dirumah, dan mahasiswa menjadi lebih kreatif dan belajar untuk menjadi mahasiswa mandiri. Karena memang kita ketahui ilmu yang kita dapatkan dibangku ketika  kita mendapat perkuliahan dari seorang Dosen hanya beberapa persen saja yang kita dapatkan, selebihnya kita sendiri yang berusaha dan  berusaha untuk menjadi tahu tentang sesuatu. Tetapi tak jarang juga beberapa dosen yang tidak memperhatikan tentang kebutuhan tugas, dan sang dosen jarang memberikan tugas kepada mahasiswanya. Itu semua disebabkan oleh cara pandang yang berbeda-beda tentang bagaimana cara dosen mengajarkan sesuatu kepada Mahasiswanya.
Ketika saya mendapatkan sebuah tugas dari seorang dosen pada hari itu, dan tugas itu tidak terlalu sulit kalau menurut saya, karena saya sudah mendapatkan bayangan bagaimana akan mengerjakan tugas itu. Tetapi semua menjadi sulit karena ketika saya selalu menunda-nunda pekerjaan yang sehaarusnya bisa saya lakukan, kadang ketika saya akan bergegas mengerjakan tugas itu, maka timbullah rasa menunda-nunda itu, dalam angan-angan hati saya berkata “ entar ajalah buat tugasnya, tugasnya gampang kok,sebentar juga selesai” dan pada akhirnya saya tidak jadi mengerjakan tugas itu, karena saya kemudian melakukan hal yang tidak penting, dan ketika tiba lagi waktunya rasa ingin mengerjakan tugas itu, maka seperti biasa perkataan hati mulai mengatakan lagi, “ besok-besok ajalah mengerjakan tugasnya, masih lama menyerahkannya kepada dosen, masih ada beberapa hari lagi” . dan akhirnya batal lagi saya mengerjakan tugas yang diberikan dosen saya, dan sudah pasti keesokan harinya saya  mendapatkan tugas kembali dari dosen yang berbeda, dan seperti biasa juga lagu lama, saya kembali menunda-nunda untuk membuat tugas dari dosen saya, yang seharusnya bisa saya lakukan saat itu juga.
Dan akhir endingnya, ketika waktu sisa untuk mengumpulkan tugas itu tinggal menyisakan 24 jam lagi, sudah bisa dipastikan saya kelabakan dan membuat saya tidak konsentrasi dalam membuat tugas itu, dan sudah dapat dipastikan juga hasilnyapun sangat tidak memuaskan bahkan sangat mengecewakan. Karena saya mengerjakan semua itu dalam waktu yang singkat, sehingga tidak bisa lagi untuk berfikir jernih, dan semua bayangan tugas yang pada awalnya sangat mudah unutuk dikerjakan, menjadi sangat-sangat susah untuk dikerjakan.
Itulah sedikit akibat yang sangat merugikan yang bisa kita ambil dari sedikit cerita tentang saya, ketika saya menunda-nunda pekerjaan yang seharusnya bisa saya  kerjakan pada saat itu juga. Dan tentunya masih sangat-sangat banyak contoh lainnya, yang selalu berkaitan dengan menunda-nunda pekerjaan yang bisa kita lakukan saat itu juga. Tetapi itulah saya katakan lagi menunda-nunda pekerjaan sudah sangat menjadi kebiasaan yang melekat pada diri kita semua, saya yakin semua orang  pernah menunda-nunda pekerjaan. Tetapi banyak orang bisa berubah untuk tidak menunda-nunda pekerjaan lagi, karena memang akibat yang ditimbulkan dari kita menunda-nunda pekerjaan sangatlah fatal. Sehingga banyak orang mengambil pelajaran dari satu kegiatan yang kita namakan dengan menunda-nunda pekerjaan.
Jadi saya sarankan kepada anda semua yang membaca tulisan ini, jangan pernah menunda-nunda pekerjaan yang bisa kita lakukan saat itu juga, apapun itu bentuk pekerjaan nya. Satu kata , lakukan sekarang juga, kalau memang bisa.